Ahad, Tanggal 18 Oktober 2009 (Jakarta)
Udara subuh atau pagi kota Jakarta hingga sekitar Bandara Internasional SH sangat bersahabat. Saat ini , sehabis munajah subuh saya sarapan sejenak di Dunkin Donat di area terminal. Se-Cup teh hangat dan 2 buah donat yang lezat menemani. Hari ini indah! Seperti kemarin bukan? Pada saat tulisan ini di satukan jam menunjukkan 05.35 WIB.
Tujuan traveling saya kali ini adalah Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat. Perkenalan dengan atmosphere daerah ini serasa cukup melalui internet, termasuk dengan PURI SARON HOTEL tempat saya akan menginap (Insya Allah). Katanya sih, hotel tersebut termasuk hotel yang bersejarah dan sangat di minati di daerah Senggigi, Lombok. Okelah, kita tunggu seperti apa realnya. ok
Dan ternyata beginilah keindahan daerah Senggigi Lombok:
Bandar Selaparang. Mataram Lombok NTB
Senin, 19 Oktober 2009 (SenggigiLombok NTB)
‘ombaknya, berikan saya deru-derunya pantai Senggigi di pagi hari’
Selasa, Tgl 20 Oktober 2009 (Senggigibok NTB)
Puri Saron Hotel di Subuh hari
‘Suasana yang sangat tenang dan damai’
‘Nampak tenang di sore hari’
‘Menikmati lezatnya menu ayam taliwang di Mataram’
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [2]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.