AZIZIAH JANUBIAH: TEMPAT TERBAIK DAN IDEAL BAGI CJH INDONESIA


“ Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Ali Imran: 97)

“ Tidak ada seorang hamba yang mengikhlaskan dirinya semata-mata karena Allah selama empat puluh pagi (hari) kecuali sumber-sumber hikmah akan memancar dari hatinya dan mengalir di lisannya.” (Rasulullah Muhammad SAAW)

Menikmati perjalanan Ibadah Haji dengan  segenap atmosfirnya  yang sangat kental dengan  penyucian kalbu, akan terasa kurang lengkap jika tidak memberikan sesuatu yang mendalam untuk kemajuan pelayanan bagi CJH Indonnesia tercinta. Saya sangat berikhtiar untuk memahami  lebih tajam tentang bagaimana tempat yang bernama: ‘AZIZIAH ‘ begitu indah dan ideal sebagai tempat bagi CJH Indonesia untuk tempat tinggal  ‘for long stay’. Kita semua bisa berbeda pendapat sebelum dan setelahnya. Karena tidak ada alasan yang kuat  untuk  tidak berbeda walaupun sekedar dalam menggunakan kata-kata dalam melukiskan pendalaman tersebut.  Saya di tempatkan di Aziziah ini kurang lebih 25 hari, karena selebihnya kami ( saya dan Istri tercinta), kadang harus menginap di beberapa Hotel  dekat Masjidil Haram untuk berbagai alasan  termasuk kemudahan melaksanakan Sholat Jamaah di Masjidil Haram dan  hal-hal yang bersifat  privacy. Alhamdulillah, berkat pengalaman yang mendalam tersebut  sehingga semua dapat saya katakan bahwa: AZIZIAH IS THE BEST AND IDEAL STATE FOR INDONESIAN’S PILGRIMS. Why!. Begitu banyak alasan dan latarbelakang yang saya ajukan untuk menyuguhkan penilaian saya tersebut. Berikut ini adalah rangkaian  penilaian yang telah saya sarikan buat ‘Para Pelayan Tamu dan Tamu Allah SWT’:

  1. Jarak Aziziah dengan Masjidil haram antara 5-7 km. system transportasi nya sangat baik. Kondisi jalanan yang rapih dan nyaman.  Kendaraan yang melayani para CJH pun jumlahnya cukup dengan kondisi  sangat baik. Perjalanan yang ditempuh dalam kondisi normal sekitar 20 menit. Memang ada beberapa hal masih perlu perbaikan termasuk pelayanan di terminal transit/antara (Daerah Al Azeel) yang tekadang macet karena penurunan penumpang dari Maktab dan pengangkutan kembali penumpang ke terminal melalui Pedistrian Tunel di area Masjidil Haram yang sedikit agak ribet.  Buat para jamaah sebenarnya bermanfaat bahwa mereka akan semakin kenal jalur yang kelak akan digunakan bagi pejalan kaki yang ingin melakukan nafar awal dari Mina setelah melempar Jumratul Aqabah menuju Masijidil haram untuk melaksanakan Tawaf Ifadhah.
  2. Aziziah adalah termasuk kawasan yang cukup elit di Kota Makkah. Hampir semua Negara-negara yang memiliki jumlah CJH yang besar menempatkan CJHnya di sini. Sehingga!!! Berlakulah hukum ekonomi sederhana:’ CALO MAKTAB’, harga menjadi sangat  tidak wajar bukan? Namanya juga kawasan elit, segala yang ditawarkan menjadi ‘eksklusif’.  Bagi para CJH itu bukan atau bahkan tidak pernah jadi masalah. Karena tidak ada tawar-menawar langsung antara CJH dengan pemilik mutlak pelaksanaan ibadah haji setiap tahunnya. Bukankah untuk ibadah harga menjadi tidak sangat signifikans dengan semangat umat untuk memenuhi undangan Allah SWT yang telah diproklamasikan di dalam Al Qur’an selama ribuan tahun sebelumnya melalui teladan Khalilullah Nabi Ibrahim AS. Dan setiap manusia telah dipanggil melalui seruan suci tersebut. Makanya tidak ada alasan bagi orang yang telah cukup nisab untuk tidak bersegera memenuhi kewajiban Ibadah Haji, karena  itu lebih baik daripada harus mati dalam keadaan Nasrani atau Majusi.
  3. Tahun ini setiap CJH yang ditempatkan di aziziah mendapatkan pengembalian biaya sebesar 285 SR, ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi jika diperlukan apabila ada masalah dalam penggunaan bus-bus yang telah disediakan. Jasa angkutan menuju dan kembali dari Masjidil Haram dan  ke tempat lainnya yang akan dikunjungi. Dengan biaya bervariasi antara 2 SR per orang hingga 20 SR jika carteran roda empat  membuat CJH semakin dipermudah untuk melaksanakan  kegiatan ibadahnya, termasuk untuk  Miqat Ibadah Umrah di daerah Ja’ronah, Hudaibiyah, atau ke Tana’im.  Biaya sebesar itu ternyata cukup untuk 30 hari selama di Aziziah!
  4. Nikmatilah suasana kota Aziziah yang  tidak banyak berbeda dengan di Tasikmalaya. Di sini, sepanjang jalan yang membelah dan membagi perumahan dengan baik  dihiasi oleh pohon pohon nan rindang. Kesan bahwa Tanah Arab gersang dan panas akan terkikis di daerah Aziziah. Bahkan sudah banyak rumah-rumah yang di dalam halamannya ditanami dengan bunga atau pepohonan yang tumbuh subur.  Rasakan nuangsa hening  dengan hembusan udara sejuk dan bebas polusi di malam menjelang subuh. CJH yang rutin melaksanakan Sholat Tahajjud  dan Sholat Subuh pasti akan mendapatkan manfaat dengan mengirup udara yang sangat bersahabat ini. Tentu sangat bermanfaat untuk kebutuhan oksigen bagi segenap sel-sel dalam organ tubuh kita. Apalagi kita bisa menikmati anugerah pagi dengan secangkir kopi atau the hangat di depan warung-warung sepanjang jalan yang telah sejak subuh telah siapa menlayani para CJH lengkap dengan kursi dan mejanya. Atau  jika sedikit agak telat bangun, masih tersisa suasana nyaman tersebut dari pagi hari dan sore harinya di sini. Itu belum seberapa karena disini kita juga bisa menikmati siulan burung-burung kecil yang sibuk mencari makan atau sekadar bercenkerama dengan sesamanya.
  5. Bangunan Maktab di daerah Aziziah ini sangat  baik, hal ini terlihat dari kondisi bangunan yang  rata-rata baru. Demikian pula fasilitas penunjang lainnya, seperti: air untuk kebutuhan MCK sehari-hari sangat banyak dan bersih sehingga menjamin kenyamanan bagi CJH. Fasilitas penerangan sangat baik termasuk setiap kamar dipasang AC dan Kipas angin tergantung dari kebutuhan CJH. Tempat tidur cukup nyaman untuk setiap orang dan jumlah penghuni dalam satu kamar berkisar antara 4-6 orang.
  6. Disekitar pemondokan atau maktab  terdapat  beberapa Masjid yang  cukup besar dan nyaman karena dilengkapi dengan fasilitas AC, air minum, dan sesekali terdapat korma dan parfum yang dibagi gratis. hal ini sangat membantu jamaah dalam pelaksanaan ibadah sholat  termasuk Sholat Jum’at jika tidak sempat ke Masjidil Haram.  Ditambah lagi adanya beberapa toko dan supermarket di sekitar Maktab yang menyediakan segala kebutuhan jamaah selama di pemondokan dan juga meyediakan barang-barang khas berupa  oleh-oleh atau souvenir  untuk dibawa ke tanah air. Kalau ingin belanja yang lebih menarik dengan pilihan yang banyak tinggal ke Sukh As Salam yang berjarak sekitar 3 km dari maktab. Tempat ini merupakan kawasan Mal dan pertokoan yang terkenal, ramai dan besar. Dan yang  lebih menarik lagi bahwa pemilik pemondokan senantiasa  menjalin komunikasi yang baik dengan para penghuni  atau CJH. Pemilik pemondokan juga menugaskan beberapa orang tenaga yang siap untuk melayani atau menjamin kenyamanan para CJH selama  24 jam di Maktab.
  7. Dengan kondisi pemondokan, Maktab, lingkungan Aziziah secara umum seperti tadi, dampaknya bahwa suasana kehidupan para CJH saat menjalani kegiatan sehari-harinya sangat menyenangkan dan penuh dengan nuangsa kekeluargaan. Hal ini tentunya sangat menunjang terhadap pelaksanaan ibadah secara umum. “Kebetahan’ para CJH di tempat tinggalnya menciptakan pengalaman, pelajaran, suasana hati yang penuh kedamaian, jalinan kekeluargaan dan persatuan yang sangat indah, inilah yang sebenar-benarnya CJH butuhkan.
  8. Sebagai pelengkap dari rangkaian alasan dan latarbelakang tadi bahwa petugas kloter dalam hal ini: Para petugas TKHI, TPHI, TPHD, dan TPIHI telah bekerja dengan sangat baik dalam memberikan pelayanan yang diwajibkan sebagai petugas pemerintah dan dibutuhkan oleh para CJH kita. Kehadiran mereka begitu sangat berarti disaat yang tepat untuk menjaga kondisi kesehatan dan peribadatan secara umum, dan pengorganisasian kegiatan CJH dengan sebaik-baiknya. Salam hormat dan rindu kami sampaikan kepada mereka.

Akhirnya Selamat dan Sukses kami sampaikan kepada para pejamu Tamu Allah SWT, yang telah menempatkan kami di daerah Aziziah ini. Allah SWT Maha Adil untuk membalas segala hasil jeripayah kalian sebanyak yang kita tak akan pernah bisa untuk menduga-duganya. Semoga kita semua masuk dalam golongan Haji Mabrur dengan segala kenikmatan dan keindahannya. Amin

Leave a comment